Bibit
Bibit
Kemudian saya cek hub-nya. Dan saya lihat LED indikator link-nya agak aneh. Diantara 18 lampu indikator, hanya satu indikator yang berkedip paling cepat. Indikator lain hanya berkedip jarang-jarang. Saya curiga, kenapa ya kok cuma LED yang satu ini berkedipnya cepet banget? Trus yang berkedipnya cepet itu cuma pada LAN klien nomor 3. Lalu klien nomor 3 saya cek pake billing. Dan busyet, ternyata klien 3 buka situs buanyak sampe windownya kecil-keciilll gitu. Lalu saya berpikir, ohh ternyata ini toh penyebabnya kenapa kok internet tiba-tiba down. Karena klien nomor 3 memakan bandwidth paling banyak sehingga yang lain tidak kebagian sama sekali. Tetapi meskipun begitu, saya tidak bisa berbuat apa-apa karena model jaringan saya dari modem LANGSUNG disebar ke klien. Tanpa dibagi oleh router. Jadi ya kalau ada yang makan bandwidth, yang lain bisa tidak kebagian. Saya mau gimana lagi selain nungguin klien 3 selesai main internetnya. Dan begitu klien 3 sudah selesai, langsung internetnya lancar lagi. Syukurlah, pikirku.
Tapi kemudian saya berpikir, bagaimana kalau kejadian diatas terulang lagi? Solusi yang ada hanyalah dengan membagi rata bandwidth per klien supaya kejadian diatas tidak terulang lagi. Saya mulai googling untuk mencari bandwidth manager, namun hampir semua search result selalu tertuju kepada mikrotik. Selain itu saya tanya ke teman-teman, mereka juga menyarankan supaya saya menggunakan mikrotik. Tapi kalau pakai mikrotik kan berarti harus tambah satu komputer lagi sebagai pembagi bandwidth, kan? Sedangkan di warnet saya sudah tidak ada lagi komputer yang tidak terpakai.
Lalu saya terus berpikir, bagaimana ya caranya supaya bisa membagi bandwidth tanpa harus mengorbankan 1 komputer lagi. Setelah googling selama berhari-hari, akhirnya saya menemukannya juga. Yaitu dengan menggunakan Softperfect Bandwidth Manager. Software ini berguna untuk membatasi kecepatan dan batas maksimum download yang digunakan, dan tanpa harus menggunakan satu komputer lagi sebagai pembagi. Sebagai gantinya, software ini harus dipasang di dua komputer, masing-masing untuk Client dan Server. Server digunakan untuk membatasi bandwidth, sedangkan Client digunakan untuk mengatur dan mengontrol batasan bandwidth tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah langkah-langkahnya :
Pertama, download program Softperfect Bandwidth Manager disini. Disitu dikatakan kita bisa menggunakannya selama 30 hari trial tapi berfungsi dengan penuh (tidak ada batasan fiturnya). Setelah Anda download, maka install aplikasinya. Pada komputer klien (komputer yang akan dibatasi pengaturan bandwidth nya) install yang System Servicenya saja. Sedangkan pada komputer Server (komputer yang berfungsi untuk mengatur pemakaian bandwidth klien) install yang GUI Frontend -nya saja. System…..Selengkapnya http://psikoanda.blogspot.com/2011/02/batasi-bandwidth-tanpa-mikrotik.html
Jika anda sering melakukan browsing di Internet, sering kali kita memperoleh kiriman script dari situs web yang kita masuki. Script Web ini biasanya baik-baik saja, akan tetapi tidak mustahil akan ada kiriman script jahat tanpa kita sadari yang akan mengirimkan data yang buruk, gambar yang tidak di inginkan, program (script jahat) yang akan meng-compromise (menduduki / menguasai) data anda.
Tulisan ini merupakan saduran bebas tulisan sejenis di Computer Emergency Responds Team (http://www.cert.org) yang membahas masalah script Web jahat. Masalah ini timbul bukan karena Web browser yang kita gunakan, akan tetapi lebih di sebabkan karena bagaimana situs Web di bentuk, dan bagaimana proses validasi data masuk & keluar situs Web yang harusnya menjamin tidak ada script yang tidak baik ini untuk masuk ke web browser klien.
Bagaimana cara web script masuk ke web browser kita? Seorang Web developer yang jahat akan mengirimkan script ke web browser kita pada saat kita memasukan data seperti URL, elemen pada formulir, atau permintaan database. Script jahat akan dikirimkan bersama responds situs Web sesuai permintaan yang diminta; akhirnya script jahat akan mendekam di web browser anda.
Konsekuensi terbukanya web browser ke script jahat, antara lain adalah:
* Mengikuti link yang tidak bisa di percaya di halaman Web, berita e-mail, atau posting di newsgroups.
* Menggunakan formulir interaktif pada situs yang tidak bisa dipercaya.
* Memperhatikan halaman Web yang isinya ditimbulkan secara dinamis oleh orang lain.
* Anda akan terhubung (link) ke situs yang tampaknya aman, dan mengisi form di situs tersebut yang sebetulnya tidak bisa dipercaya, atau mencari database di situ.
Apa yang akan terjadi dengan terbukanya Web browser ke script jahat? Ada beberapa hal yang mungkin terjadi seperti kehilangan password anda, juga tercuri-nya informasi yang mungkin di anggap aman. Script jahat ini bukan mustahil dapat mengeksplorasi kondisi jaringan lokal di organisasi anda (intranet anda) terutama bagi penyerang yang ada di Internet.
Bagaimana cara kita menghindari masalah ini? Cara paling sederhana untuk mengatasi serangan dari script jahat yang masuk dari situs Web adalah dengan cara mematikan semua fasilitas bahasa scripting. Perlu dicatat bahwa dengan matikan fasilitas bahasa scripting belum 100% mematikan serangan, terutama jika programmer tersebut masuk melalui fasilitas HTML untuk membuat
Seperti juga dunia lainnya ada segmen dunia yang tidak suka / tidak mau menggunakan hukum tertulis, bertumpu pada struktur & pengadilan. Dunia ini juga ada di Internet, mereka sangat gila dengan komputer / kemampuan akses ke komputer dan apapun yang dapat mengajarkan kepada mereka bagaimana dunia komputer khususnya bekerja; semua dilakukan tanpa batas & totalitas. Mereka tidak suka menyembunyikan informasi, dan semua informasi harus bebas, terbuka & transparan – aliran copyleft lebih banyak penganutnya daripada copyright. Mereka tidak percaya pada autoritas, birokrasi, penguasa – kekuasaan harus terdesentralisasi. Seseorang dinilai dari kemampuannya, bukan kriteria-kriteria buatan seperti gelar, jabatan, umum, posisi, atau suku bangsa. Mereka membuat seni & keindahan di komputer & mereka percaya bahwa komputer akan membawa kita semua ke kondisi yang lebih baik. Konsep hidup & etika di atas di formulasikan oleh Steven Levy 1984 dari pengamatan masyarakat bawah tanah di Internet dalam bukunya Heroes of the Computer Revolution.
Saya yakin sebagian besar dari kita bisa meraba siapakah mereka ini? Betul, mereka adalah para hacker. Masyarakat yang tidak terlihat, tidak terdeteksi, seperti siluman, mereka hidup & berjaya di dunia maya – tanpa terdeteksi oleh pengguna Internet biasa, tak terdeteksi oleh sistem administrator WARNET & ISP.
Oleh Media & stereotype masyarakat membentuk karakter hacker sebagai orang jahat dan suka merusak. Stereotype ABG 15-20 tahun-an, yang duduk di belakang komputer berjam-jam, masuk ke sistem dan men-delete, berbelanja menggunakan kartu kredit curian atau menghancurkan apa saja yang bisa mereka hancurkan – “anak” ini dikenal sebagai cracker bukan sebagai hacker. Cracker ini yang sering anda dengar di berita / media, mematikan situs web, menghapus data dan membuat kekacauan kemanapun mereka pergi. Hacker yang betul sebenarnya tidak seperti yang ada dalam stereotype banyak orang di atas.
Di dunia elektronik underground nama jelas & nama lengkap tidak digunakan. Orang biasanya menggunakan nama alias, callsign atau nama samaran. Hal ini memungkinkan kita bisa menyamarkan identitas, dan hanya di kenali sesama underground. Beberapa nama diantara hacker Indonesia bisa dikenali seperti hC, cbug, litherr, fwerd, d_ajax, r3dshadow, cwarrior, ladybug, chiko, gelo, BigDaddy dsb..
Apakah perbedaan mendasar antara seorang cracker & hacker? Di http://www.whatis.com, cracker di definisikan sebagai “seseorang yang masuk ke sistem orang lain, biasanya di jaringan komputer, membypass password atau lisensi program komputer, atau secara sengaja melawan keamanan komputer. Cracker dapat mengerjakan hal ini untuk keuntungan, maksud jahat, atau karena sebab lainnya karena ada tantangan. Beberapa proses pembobolan dilakukan untuk menunjukan kelemahan keamanan sistem”
Berbeda dengan Cracker, Hacker menurut Eric Raymond di definisikan sebagai programmer yang pandai. Sebuah hack yang baik adalah solusi yang cantik kepada masalah programming dan “hacking” adalah proses pembuatan-nya. Ada beberapa karakteristik yang menandakan seseorang adalah hacker, seperti (1) dia suka belajar detail dari bahasa pemrograman atau system, (2) dia melakukan pemrograman tidak cuma berteori saja, (3) dia bisa menghargai, menikmati hasil hacking orang lain, (4) dia dapat secara cepat belajar pemrogramman, dan (5) dia ahli dalam bahasa pemrograman tertentu atau sistem tertentu, seperti “UNIX hacker”.
Yang menarik, ternyata dalam dunia hacker terjadi strata / tingkatan / level yang diberikan oleh komunitas hacker kepada seseorang karena kepiawaiannya, bukan karena umur atau senioritasnya. Proses yang paling berat adalah untuk memperoleh pengakuan / derajat / acknowledgement diantara masyarakat underground, seorang hacker harus mampu membuat program untuk meng-eksploit kelemahan sistem, menulis tutorial (artikel) biasanya dalam format ASCII text biasa, aktif diskusi di mailing list / IRC channel para hacker, membuat situs web dsb. Entah kenapa warna background situs web para hacker seringkali berwarna hitam gelap, mungkin untuk memberikan kesan misterius. Proses memperoleh acknowledgement / pengakuan, akan memakan waktu lama bulanan bahkan tahun, tergantung ke piawaian hacker tersebut.
Proses memperoleh pengakuan di antara sesama hacker tidak lepas dari etika & aturan main dunia underground. Etika ini yang akhirnya akan membedakan antara hacker & cracker, maupun hacker kelas rendahan seperti Lamer & Script Kiddies.
Gambaran umum aturan main yang perlu di ikuti seorang hacker seperti di jelaskan oleh Scorpio http://packetstorm.securify.com/docs/hack/ethics/my.code.of.ethics.html, yaitu:
• Di atas segalanya, hormati pengetahuan & kebebasan informasi.
• Memberitahukan sistem administrator akan adanya pelanggaran keamanan / lubang di keamanan yang anda lihat.
• Jangan mengambil keuntungan yang tidak fair dari hack.
• Tidak mendistribusikan & mengumpulkan software bajakan.
• Tidak pernah mengambil resiko yang bodoh – selalu mengetahui kemampuan sendiri.
• Selalu bersedia untuk secara terbuka / bebas / gratis memberitahukan & mengajarkan berbagai informasi & metoda yang diperoleh.
• Tidak pernah meng-hack sebuah sistem untuk mencuri uang.
• Tidak pernah memberikan akses ke seseorang yang akan membuat kerusakan.
• Tidak pernah secara sengaja menghapus & merusak file di komputer yang dihack.
• Hormati mesin yang di hack, dan memperlakukan dia seperti mesin sendiri.
Jelas dari Etika & Aturan main Hacker di atas, sangat tidak mungkin seorang hacker betulan akan membuat kerusakan di komputer.
Tentunya ada berbagai tingkatan / strata di dunia underground. Saya yakin tidak semua orang setuju dengan derajat yang akan dijelaskan disini, karena ada kesan arogan terutama pada level yang tinggi. Secara umum yang paling tinggi (suhu) hacker sering di sebut ‘Elite’; di Indonesia mungkin lebih sering di sebut ‘suhu’. Sedangkan, di ujung lain derajat hacker dikenal ‘wanna-be’ hacker atau dikenal sebagai ‘Lamers’. Yang pasti para pencuri kartu kredit bukanlah seorang hacker tingkat tinggi, mereka hanyalah termasuk kategori hacker kelas paling rendah / kacangan yang sering kali di sebut sebagai Lamer. Mereka adalah orang tanpa pengalaman & pengetahuan biasanya ingin menjadi hacker (wanna-be hacker). Lamer biasanya membaca atau mendengar tentang hacker & ingin seperti itu. Penggunaan komputer Lamer terutama untuk main game, IRC, tukar menukar software prirate, mencuri kartu kredit. Biasanya melakukan hacking menggunakan software trojan, nuke & DoS (Denial of Service). Biasanya menyombongkan diri melalui IRC channel dsb. Karena banyak kekurangannya untuk mencapai elite, dalam perkembangannya Lamer hanya akan sampai level developed kiddie atau script kiddie saja; pada tingkatan kiddie ini biasanya hacker masih banyak bergantung pada Grafik User Internet (GUI) atau Windows, karena belum paham betul untuk melakukan programming dengan baik.
Dua tingkat tertinggi para hacker & yang membuat legenda di underground dunia maya, adalah tingkat Elite & Semi Elite. Barangkali kalau di terjemahkan ke bahasa Indonesia, tingkat ini merupakan suhu dunia underground. Elite juga dikenal sebagai 3l33t, 3l337, 31337 atau kombinasi dari itu; merupakan ujung tombak industri keamanan jaringan. Mereka mengerti sistem operasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi & menyambungkan jaringan secara global. Sanggup melakukan pemrogramman setiap harinya. Sebuah anugrah yang sangat alami, mereka biasanya effisien & trampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat. Mereka seperti siluman dapat memasuki sistem tanpa di ketahui, walaupun mereka tidak akan menghancurkan data-data. Karena mereka selalu mengikuti peraturan yang ada.
Hacker tingkat atas (suhu), biasanya akan memilih target secara hati-hati, tanpa terlihat, diam-diam seperti siluman di kegelapan malam. Setelah melalui banyak semedi & membaca banyak buku-buku tentang kerja jaringan komputer, Request For Comment (RFC) di Internet & mempraktekan socket programming. Semua ini tidak pernah di ajarkan di bangku sekolah maupun kuliah manapun. Secara perlahan mereka akan naik hirarki mereka sesuai dengan kemampuannya, tanpa menyombongkan dirinya – itulah para suhu dunia underground. Salah satu suhu hacker di Indonesia yang saya hormati & kagumi kebetulan bekas murid saya sendiri di Teknik Elektro ITB, beliau relatif masih muda + sekarang telah menjadi seorang penting di Research & Development Telkomsel.
Cukup banyak situs di Internet yang bisa menjadi basis pengetahuan underground, beberapa diantara-nya berbahasa Indonesia seperti Kecoa Elektronik http://www.k-elektronik.org, Hackerlink http://www.hackerlink.or.id, maupun Anti-hackerlink (entah dimana lokasinya). Referensi terbaik mungkin bisa dibaca di berbagai situs di luar negeri seperti http://packetstorm.securify.com, http://www.hackingexposed.com, http://neworder.box.sk, http://www.sans.org, http://www.rootshell.com.
Sumber : http://psikoanda.blogspot.com/2011/02/dunia-bawah-tanah-di-internet.html